Sebuah arena judi sabung ayam yang berada di tepi Bengawan Solo Desa Prijek Ngablak, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, akan dilakukan penggrebekan oleh sejumlah petugas kepolisian jajaran Polres Lamongan . Penggerebekan judi sabung ayam ini dipimpin lansgung Kasat Reskrim AKP Hasran bersama sejumlah anggotanya. Selain berhasil membekuk lima belas orang di arena lokasi judi sabung ayam dan domino, petugas mengamankan barang bukti berupa 7 ayam jago, puluhan sepeda motor dan uang sebesar Rp 1. 700.000 serta 15 orang yang diduga pelakui judi sabung ayam dari berbagai desa di Kecamatan Karanggeneng yang berlokasi di tanah bantaran Bengawan Solo, Desa Prijekngablak Kecamatan Karanggeneng. Kelima belas orang yang berhasil diamankan langsung digiring ke Mapolres Lamongan dan baru tiba sekitar pukul 20.45 WIB. Mereka yang diamankan untuk sementara masih dimintai keterangan secara maraton oleh reskrim unit 1 dibantu unit rekarim lainnya.
Namun dalam peristiwa rencana pengrebekan judi sabung ayam tersebut sedikitnya 5 orang ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa setelah melompat ke dalam sungai Bengawan Solo saat mengetahui sejumlah petugas kepolisian datang di lokasi sabung ayam tersebut.
Dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun , kejadian patroli untuk melakukan pengrebekan tersebut berawal saat sejumlah petugas kepolisian Polres Lamongan mendapatkan informasi bahwa ditempat itu sering dijadikan tempat untuk sabung ayam oleh sejumlah warga dari berbagai daerah.
Petugas yang baru datang dilokasi TKP sabung ayam itu langsung membuat sejumlah orang yang berada di lokasi sabung ayam itu yang diduga ikut bermain judi tersebut langsung berhamburan melarikan menghindari kejaran petugas yang akan melakukan penggrebekan.
Bahkan menurut keterangan dari sejumlah warga desa setempat bahwa puluhan orang yang sedang berada di lokasi perjudian adu ayam tersebut langsung berlarian dan melompat ke dalam sungai yang lokasi tak juah dari tempat sabung ayam itu saat mengetahui kendaraan polisi. "Mungkin mereka takut polisi makannya banyak yang langsung melompat ke sungai," ujar Ahmad salah satu warga setempat.
Dari data sementara yang berhasil dihimpun , korban tewas tenggelam dalam penggrebekan judi sabung ayam tersebut adalah Siswantono (34) asal Karangasem, Kecamatan Paciran, Fuad (60) warga Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Su'udi (40) dan Khudlori, keduanya asal Desa Tracal, Kecamatan Karanggeneng dan Tohaji (30)warga Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan.
Setelah dilakukan evakuasi jenazah para korban tenggelam yang diduga pelaku judi sabung ayam yang akan menyeberang sungai Bengawan Solo itu langsung di bawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan guna dilakukan visum terhadap jenazah itu.
Sementara itu petugas Kepolisian bersama dengan warga setempat masih melakukan pencarian untuk memastikan apakah masih ada korban tenggelam yang masih hilang dalam peristiwa tersebut.
Slide
Senin, 15 Oktober 2012
Senin, 08 Oktober 2012
PEDOMAN UKG 2012
Assamamu'alaikum...... Bapak Ibu Guru tercinta , kami akan membantu Bapak/Ibu yang ingin tahu pedoman Ujian Kompetensi Guru Tahun 2012 dengan cara mendownload di Blog ini, Oleh sebab itu tanpa basa basi silakan klik di SINI
Kamis, 04 Oktober 2012
Di Indonesia, pada umum, kita sudah lama
mengutamakan pengetahuan, yang dipercaya adalah indikator kecerdasan bangsa.
Tetapi selama beberapa tahun terakhir ini kita sudah terpaksa menghadapi
beberapa isu yang mengancam perkembangan negara kita termasuk Jumlah
Pengangguran, Lulusan Kita Kurang Kreatif, Inovatif, dan Tidak dapat Mandiri,
dan isu-isu seperti Moral dan Karakter Bangsa - yang hanya dapat diatasi oleh
pendidikan yang Holistik, Relevan dan Berarti.
Kita sudah membaca banyak informasi dari luar negeri mengenai konsep "Knowledge-Based" Society yang diterjemahkan menjadi Society "yang Berbasis-Pengetahuan". Tetapi pengetahuan saja, tanpa pikiran kritis, kemampuan analisis, sintesis, inovasi, dan kreativitas, dll. yang dikembangkan oleh pendidikan yang bermutu jelas tidak dapat mencapai bangsa yang cerdas.
Kita sepertinya tidak memperhatikan faktor utama di negara-negara lain yang mendukung konsep "Knowledge-Based Society", yaitu, mereka terus melaksanakan metodologi pembelajaran yang mengajak dan mengembangkan bangsa yang cerdas dan mampu menggunakan "knowledge" secara efektif, yaitu "Pembelajaran-Aktif dan Kontekstual" (PAKEM), yang adalah fondasi perkembangan SDM (manusia yang berkualitas, yang diberdayakan oleh pendidikan yang "Holistik dan Relevan"
Kita sudah puluhan tahun menyaksikan bahwa program-program berbasis pelatihan guru di luar Madrasah-nya gagal meningkatkan kemampuan guru secara signifikan (sampai mutu pendidikan kita sudah menjadi krisis). Mengapa begini? Isu utama adalah motivasi guru untuk ikut program-program pelatihan begini (pada umum) adalah ekstrinsik (misalnya tinggal di hotel mewah, makanan disediakan, juga insentif ekstrinsik yang lain-lain), bukan motivasi yang intrinsik yang mengutamakan profesionalisme. Juga seringkali guru-guru yang ikut kegiatan di luar Madrasah bukan guru yang terbaik atau mampu untuk mengimplementasikan perubahan (Change) dan gagal.
Isu kedua adalah kebudayaan di Madrasah guru-nya sendiri yang seringkali tidak mendukung perubahan (kemajuan), jadi setelah program pelatihan sudah selesai mereka kembali ke Madrasah tempat bertugas dan terus melaksanakan pembelajaran sesuai kebudayaan Madrasah (tanpa kemajuan).
Kami sangat mengerti bahwa "kita dapat mengantar kuda ke sungai, tetapi kita tidak dapat memaksakan kuda-nya minum". Jadi supaya kita adalah hemat dan efisien anggaran dan SDM kita, kita akan terfokus kepada Madrasah-Madrasah yang ingin mengarah ke Madrasah Berstatus "Madrasah Berkualitas".
Kita sudah membaca banyak informasi dari luar negeri mengenai konsep "Knowledge-Based" Society yang diterjemahkan menjadi Society "yang Berbasis-Pengetahuan". Tetapi pengetahuan saja, tanpa pikiran kritis, kemampuan analisis, sintesis, inovasi, dan kreativitas, dll. yang dikembangkan oleh pendidikan yang bermutu jelas tidak dapat mencapai bangsa yang cerdas.
Kita sepertinya tidak memperhatikan faktor utama di negara-negara lain yang mendukung konsep "Knowledge-Based Society", yaitu, mereka terus melaksanakan metodologi pembelajaran yang mengajak dan mengembangkan bangsa yang cerdas dan mampu menggunakan "knowledge" secara efektif, yaitu "Pembelajaran-Aktif dan Kontekstual" (PAKEM), yang adalah fondasi perkembangan SDM (manusia yang berkualitas, yang diberdayakan oleh pendidikan yang "Holistik dan Relevan"
Kita sudah puluhan tahun menyaksikan bahwa program-program berbasis pelatihan guru di luar Madrasah-nya gagal meningkatkan kemampuan guru secara signifikan (sampai mutu pendidikan kita sudah menjadi krisis). Mengapa begini? Isu utama adalah motivasi guru untuk ikut program-program pelatihan begini (pada umum) adalah ekstrinsik (misalnya tinggal di hotel mewah, makanan disediakan, juga insentif ekstrinsik yang lain-lain), bukan motivasi yang intrinsik yang mengutamakan profesionalisme. Juga seringkali guru-guru yang ikut kegiatan di luar Madrasah bukan guru yang terbaik atau mampu untuk mengimplementasikan perubahan (Change) dan gagal.
Isu kedua adalah kebudayaan di Madrasah guru-nya sendiri yang seringkali tidak mendukung perubahan (kemajuan), jadi setelah program pelatihan sudah selesai mereka kembali ke Madrasah tempat bertugas dan terus melaksanakan pembelajaran sesuai kebudayaan Madrasah (tanpa kemajuan).
Kami sangat mengerti bahwa "kita dapat mengantar kuda ke sungai, tetapi kita tidak dapat memaksakan kuda-nya minum". Jadi supaya kita adalah hemat dan efisien anggaran dan SDM kita, kita akan terfokus kepada Madrasah-Madrasah yang ingin mengarah ke Madrasah Berstatus "Madrasah Berkualitas".
Langganan:
Postingan
(
Atom
)